Sakramen Baptis
Baptis merupakan salah satu sakramen inisiasi yang hanya dapat diterimakan satu kali dan merupakan pintu bagi sakramen lainnya. Dengan sakramen baptis, manusia dibebaskan dari dosa, dilahirkan kembali sebagai anak Allah, dijadikan serupa dengan Kristus dan digabungkan dengan Gereja.
Dengan menerima sakramen baptis, umat beriman dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas imamat, kenabian dan rajawi Kristus dan sesuai dengan kedudukan masing-masing dipanggil untuk menjalankan perutusan yang dipercayakan Allah kepada Gereja untuk dilaksanakan di dunia
Baptis Bayi
Penerimaan baptis bayi adalah baptisan yang diberikan kepada mereka yang baru lahir sampai dengan usia 3 tahun
Komuni Pertama
Persiapan Komuni Pertama bagi anak-anak yang sudah dibaptis secara katolik minimal sudah duduk di kelas 4 SD.
Katekumen Anak
kesempatan untuk semakin mendalami wawasan iman/ajaran dan spiritualitas kristiani bagi mereka yang berusia sekolah Dasar dimulai dari usia 10 tahun.
Katekumen Dewasa
kesempatan untuk semakin mendalami wawasan iman/ajaran dan spiritualitas kristiani bagi mereka yang berusia 13 tahun- 59 tahun
Katekumen Lansia
kesempatan untuk semakin mendalami wawasan iman/ajaran dan spiritualitas kristiani bagi mereka yang berusia 60 tahun atau lebih
Katekumenat
Ada empat tahap yang harus diikuti oleh seorang katekumen yakni:
- Tahap Pra-katekumenat yakni kesempatan untuk menjernihkan motivasi bagi para simpatisan.
- Tahap Katekumenat yakni kesempatan pembinaan bagi para katekumen untuk semakin mendalami wawasan iman/ajaran dan spiritualitas kristiani.
- Tahap Penyucian/penerangan yakni kesempatan untuk merefleksikan panggilan dan pilihannya sebelum menerima sakramen Inisiasi.
- Tahap Mistagogi yakni kesempatan untuk pendalaman iman lanjut setelah penerimaan sakramen inisiasi, latihan menanamkan nilai-nilai iman Kristiani dan mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tahap katekumenat hendaknya diperhatikan praktik hidup Katolik para katekumen, misalnya keakraban mereka dengan Kitab Suci dan liturgi serta keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan gerejawi, agar sejak masa persiapan baptisnya para calon orang beriman kristiani itu sudah membiasakan diri dengan praktik hidup menggereja dan bermasyarakat.